2014年11月20日木曜日

I love Kyoto! (Kyoto,do you love me?)

Shinjuku adalah tempat terakhir jalan-jalan kami dibiayai. Demi menghemat uang saku, kami pilih ke Kyoto naik bis malam. Intinya bis malam di Jepang beda dengan di Indonesia dan sampai di Kyoto sesuai dengan yang di tiket. Saya lupa berapa harga tiketnya dan jam berapa sampai di Kyoto, yang jelas kami sampai di Kyoto pagi sekitar jam 6 atau 7 gitu, turunnya di belakang stasiun Kyoto (stasiun Kyoto yang nggak ada Kyoto towernya - bingung jelasinnya). Sampai di Kyoto, kami sudah ditunggu Arai sensei, kami diantar beliau sampai ke hotstel yang nggak begitu jauh. Pagi buta (menurut orang Jepang) kami berlima pontang-panting geret koper sambil jalan setengah lari ngikutin ritme jalan Arai sensei (kejadian semalam terulang lagi). Sampai di hostel nggak ada orang sama sekali, bahkan petugas hostelnya pun belum bangun, tapi kami tetap bisa masuk karena sudah dapat pin waktu booking. Selama di Kyoto, kami menginap di J-Hoppers, ngikutin saran di bukunya mbak Claudia Kaunang :D

gara-gara ngambil foto ini, saya lupa bawa kamera seharian :(

Singkat cerita, hari pertama di Kyoto kami jalan-jalan ke Kiyomizu-dera, Kinkakuji, Gion, dan ditutup dengan ditraktir makan masakan Indonesia di sekitaran Gion. Suasana Kyoto yang lebih tenang dan bangunan-bangunannya yang masih tempo doeloe ditambah cuaca yang nggak gitu panas dan tempat wisata yang oke banget bikin saya langsung jatuh cinta sama Kyoto :)
Sayangnya kamera saya kelupaan di hostel, jadi sepanjang perjalanan hati rada nggak tenang mikirin kamera ketinggalan dimana, aman nggak ya. Takut banget hilang! Ditambah lagi, saya pernah teledor ninggalin kamera gitu aja di tempat purikura di Akihabara gara-gara beli es krim, untungnya staff purikuranya ngejer buat balikin. Bukan takut kameranya yang hilang, takut foto-foto yang belum saya back up itu yang hilang. Bener-bener tambah nyesel nggak ada kamera waktu liat Kiyomizu-dera. Bagus maksimal! Walaupun capek banget buat sampai ke kuilnya, tapi sampai sana, semuanya terbayar. Jadi janji ke diri sendiri buat balik ke sana pas musim gugur. It will be so great!

Setelah ke Kiyomizu-dera, kami balik ke stasiun Kyoto buat janji ketemuan mantan murid salah satu senpai. Setelah itu, kami sama-sama ke Kinkakuji dilanjut ke Gion. Di Gion ini rasanya kayak kembali ke masa lampau gitu. Keren. Beruntungnya lagi bisa ketemu banyak geisha cantik, sayangnya saya nggak bawa kamera :(

Keliling-keliling Gion yang kadang lari-lari ngejer geisha yang jalannya cepet banget buat ngambil foto (padahal saya nggak bawa kamera, tapi ikutan lari ngejer gara-gara si senpai lari). Udah capek "berburu" geisha, kami diajak ke restaurant Indonesia. Lumayan banget ditraktir makan enak!

makan enak gratis!
Setelah selesai makan kami buru-buru pulang, karena udah jam 8 malam dan check in hostel paling telat jam 9 malam. Selesai urusan check in, yang pertama saya cek adalah kamera. Dan betapa bahagianya begitu liat kamera anteng dalam tas tenteng yang kebuka di ruang penyimpanan barang hostel.

Hari pertama di Kyoto melelahkan sekaligus memuaskan, ditambah lagi bisa makan enak gratis.haha
Saking capeknya seharian jalan, ditambah kemarin malam tidur seadanya di dalam bis dan jalan cepet geret-geret koper. Malamnya saya sampai ngigau (info dari senpai di bed sebelah, nggak tau bener apa nggak), ngigaunya "mbak aku capek banget lho".haha

0 件のコメント:

コメントを投稿